Wednesday, August 10, 2016

Sekolah Tukang Kuda

Oleh Kang Mac
 
PEMERINTAH Kolonial Belanda benar-benar mempersiapkan kehadiran garnizun Cimahi secara matang. Semua urusan dan kebutuhan permiliteran disiapkan sedemikian rupa agar tidak menjadi kendala bagi pasukan KL dan KNIL.
 

Salah satu kesatuan yang berbasis di Cimahi adalah Artileri. Markas besarnya adalah Depot Mobile Artillerie (DMA). Lokasi DMA adalah yang kini ditempati Pusdik Armed Baros.
 

Nah pada peta Tjimahi tahun 1940 ini ada sebuah tempat bernama Hoefsmidschool. Saya penasaran apa Hoefmidschool itu. Ternyata itu adalah Sekolah Ladam Kuda alias Sakola Tukang Kuda. 





Lokasinya kini ada di Jalan Terusan Tol Baros (HMS Mintaredja). Namun bangunannya tinggal sebagian, karena tergerus jalan terusan tol tersebut. Kini bangunan itu dipakai markas Zeni Bangunan Kodam III Siliwangi.
 

Sekolah ini dibutuhkan oleh pasukan Kavaleri dan Artileri sekaligus. Mengapa? Kavaleri tentu sudah jelas karena urusannya dengan perkudaan. Nah Artileri pun membutuhkan tukang ngurus kuda ini, karena DMA memakai meriam-meriam gunung yang berat banget yang ditarik oleh kuda. Kuda-kuda itu dikandangkan di Istal-istal kuda di kompleks Basis.
 

Tahun 1936, Direktur Hoefsmidschool ini adalah seorang militaire Paardenarts (dokter hewan militer bagian kuda), yaitu J. R. G. la Bastide. Sedangkan pada tahun 1939, la Bastide diganti oleh Jhr. Dr. W. Strick van Linschoten. (*)

1 comment:

  1. Bener-bener paket komplit yah. Mungkin Cimahi jadi kota militer yang hebat

    ReplyDelete