Sunday, September 3, 2017
Riwayat Bioskop Rio
Satu-satunya bangunan bioskop zaman Belanda di Cimahi yang gedungnya masih bertahan. Namun bioskopnya sudah gulung layar.
Bioskop Rio merupakan bagian dari jaringan bioskop Elita Concern. Siapa lagi yang punya jaringan bioskop itu kalau bukan Si Raja Bioskop, FAA Busè.
Ya Busè adalah pemilik sejumlah bioskop kelas atas di Bandung. Sebut saja nama bioskop Elita, Varia, Oriental, Luxor, Majestic dan Rex. Pembangunan bioskop Rio ditandai dengan peletakan batu pertama oleh anak FAA Busè, Yvonne Francois Busè, pada 23 Oktober 1937.
Dari penelusuran admin TH, berdasarkan pemberitan koran2 lawas Belanda seperti De Preangerbode dan Batavianieuwsblad, bangunan bioskop sempat mengalami kerusakan dan baru bisa dioperasikan pada tahun 1947. Film pertama yang diputar berjudul Pardon My Sarong pada 23 Maret 1947. Lalu pada tanggal 31 Maret memutar film berjudul Tall in the Saddle.
Sejak itu Bioskop Rio konsisten memutar film2 Hollywood antara lain film Always in My Heart dan Now Voyager. Tak ketinggalan Rio pun memutar film Indonesia. Tjitra pada tahun 1951 dan Bakti pada 1955.
Bioskop Rio pun sempat dijadikan tempat kampanye pada Pemilu 1955, antara lain oleh Partai IPKI (Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia) bentukan AH Nasution.
Tahun 70-an sampai 80an, bioskop Rio dibanjiri film-film Mandarin khususnya kungfu. Nama2 beken seperti Wang Yu, Bruce Lee, Chen Lung, dan Lie Lien Cheh menghiasi poster film di depan dan lobi bioskop.
Film nasional berkelas seperti Sunan Kalijaga, Saur Sepuh juga diputar di sini. Selain poster, Rio pun mengandalkan selebaran pamflet yang disebar melalui mobil berpelantang keliling Cimahi. Anak-anak selalu berebutan selebaran itu setiap dilempar ke luar mobil.
Tahun 90an, ketika booming film esek-esek, Rio pun tak ketinggalan. Film Gadis Metropolis, Ranjang Berdarah, Setetes Noda Berdarah dengan poster besar terpajang vulgar.
Itulah hari-hari suram dan terakhir bioskop Rio. Bioskop yang dulu jadi kebanggaan warga Cimahi perlahan mulai surut dihajar zaman. Sampai akhirnya gulung layar.
Bangunannya sempat menganggur. Sekitar tahun 2010an, bioskop direvitalisasi. Sebagian besar masih tetap, terutama bagian atas. Namun bagian depan tembok dinding depan dan samping hilang. Padahal di situ ada plakat pendirian bangunan. Kini wajah Bioskop Rio berubah menjadi konter ponsel. (*)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Bimbingan belajar dengan guru privat terbaik di Medan! Klik Ruangles Medan
ReplyDeleteInget zaman SD nonton film Arie Hanggara di bioskop Rio ini
ReplyDeleteapakah saya boleh tau bagian mana yang direvitalisasi?
ReplyDelete